Para pengunjung Blog yang budiman, khususnya para siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 2 Semarang. Sebentar lagi kalian akan menempuh Ujian Akhir tahun 2022, oleh karena itu silahkan persiapkan dengan sebaik-baiknya melalui giat belajar tanpa kenal lelah. Ingatlah bermandi keringat lebih beruntung dan menyehatkan dari pada berurai air mata karena penyesalan. Selamat belajar, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan petunjukNya sehingga kalian tetap berkomitmen belajar untuk memperoleh hasil Ujian yang dapat membawa kebanggaan bagi orang tua, bapak-ibu guru dan keluarga besar SMA Negeri 2 Semarang.Tuhan akan menolong hambanya yang senantiasa berusaha keras dalam mencari ridhoNya. Semoga kalian adalah termasuk orang-orang yang sebagai hamba Allah yang selalu gigih berusaha itu.

Pengantar

Assalamu'alaikum warochmatullahi wabarokatuh!
Selamat datang di Blog-nya Pak Ansori SMA 2 Semarang. Blog ini dibuat khusus untuk kepentingan pembelajaran pada mata pelajaran Biologi bagi siswa - siswa ku di SMA 2 khususnya, juga untuk menuangkan ide yang kemungkinan bermanfaat untuk orang lain. Blog ini juga kami lengkapi dengan link sumber belajar, bahan pelajaran atau soal latihan, serta tugas siswa khususnya untuk komunitas biologi SMA. Anda dapat mengguanakan blog ini sebagai wahana belajar, komunikasi dan usul serta saran yang mungkin sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Terima kasih atas kunjungan anda ke blog ini, berikan saran mengenai isi, wacana, atau semacamnya. Kami bangga pada Anda yang memberikan komentar atau saran yang bersifat konstruktif. "Segala sesuatu akan sangat bermanfaat apabila diberdayakan sebagaimana mestinya". Selamat datang, Semoga Kunjungan Anda menyenangkan.
Wassalamu'alaikum Warochmatullahi Wabarokatuh!

Petunjuk Penting Pemanfaatan Bahan ajar Biologi melalui Blog ini

Untuk kepentingan mengunduh dan menggunakan bahan ajar Biologi yang ada pada Blog ini terpaksa kami titipkan pada email kelas 10, kelas 11 dan 12 yang kami fungsikan sebagai transit file yang dimaksud. Untuk itu anda dapat menggunakan petunjuk ini.
1. Bila anda klik pada option link maka akan muncul pesan login ke e-mail yang digunakan sebagai tempat penyimpan file yang dipilih atau diperlukan
2. Bagi siswa kelas 10, gunakan user : bio10.sma2 , untuk kelas 11, gunakan user : bio11.sma2 dan kelas 12, gunakan user : bio12.sma2.
3. Demi keamanan, untuk password hanya dapat anda peroleh dari guru yang mengampu mapel biologi di kelas anda.
4. Selamat mencoba! semoga informasi ini dapat membantu anda dalam meningkatkan penguasaan pelajaran biologi, khususnya kelas immersi!.

Pengelola Blog.

Pemberitahuan !

Bagi para pengunjung blog yang budiman, pengelola blog mohon maaf yang sebesar-besarnya karena petunjuk penting yang kami sajikan sudah tidak Uptodate lagi karena sudah tersedia fasilitas kemudahan untuk menggunakan bahan atau informasi dari blog ini yang tidak memerlukan petunjuk ini. Meskipun semikian secara historis informasi ini tetap kami biarkan tercantum di blog. Oleh karena itu dengan pemberitahuan ini petunjuk yang sudah terlanjur disajikan dianggap tidak berlaku lagi.

Semarang, 28 Juni 2011.

Pengelola Blog.

Kamis, 21 April 2016

PENDEKATAN KLASIFIKASI

Definisi taksonomi adalah ilmu untuk menggolong-golongkan makhluk hidup (Mayr et al., 1953). Lebih lanjut, Simpson (1961) mendefinisikan taksonomi sebagai suatu kajian teoritik tentang penggolongan, termasuk di dalamnya dasar-dasar, prinsip, cara kerja dan aturan-aturan yang berlaku. Sementara Evans (1984) menyatakan bahwa taksonomi juga mencakup penemuan pola-pola yang ada di dalam suatu keanekaragaman. Sistematika didefinisikan sebagai kajian keilmuan dari jenis-jenis dan keragaman makhluk hidup dan sebagian atau semua hubungan yang terjadi di antara mereka (Simpson, 1961). Pada perkembangannya, kata taksonomi dan sistematika sering digunakan sebagai padanan, dengan pengartian yang sama. Klasifikasi didefinisikan sebagai cara atau kerangka kerja yang digunakan untuk menemukan pola-pola tertentu dalam suatu keanekaragaman. Kata klasifikasi terkadang disamaartikan dengan kata identifikasi yang didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengenali spesies atau jenis makhluk hidup.
            Sebagai salah satu cabang ilmu hayati (biologi), taksonomi dan sistematika dianggap mempunyai peran penting, terutama sebagai alat (tool) pengenal spesies makhluk hidup. Oleh karena itu, taksonomi dan sistematika tidak dapat berdiri sendiri, namun membutuhkan peran ilmu lain, misalnya morfologi, anatomi, genetika, ekologi dan fisiologi. Taksonomi dan sistematika juga dikaitkan dengan “perjalanan hidup” atau sejarah suatu jenis makhluk hidup (lazim disebut filogeni), termasuk hubungannya dengan faktor-faktor di luar tubuhnya (Evans, 1984). Mackerras (1979) merinci beberapa pertanyaan yang mungkin mengikuti penemuan spesies baru, yaitu (1) darimana asal tetuanya, dan (2) bagaimana hubungan tetua makhluk tersebut dengan spesies yang lain (misalnya kedekatan genetik). Uraian Mackerras ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa suatu jenis makhluk hidup selalu terkait dengan faktor-faktor abiotik dan biotik di sekitarnya. Arnett dan Jacques (1985) kemudian juga menyatakan bahwa variasi genetik pada perkembangan suatu jenis makhluk hidup dapat dipengaruhi oleh faktor genetik di makhluk hidup (internal) dan lingkungan (eksternal) yang saling berkaitan. Hal-hal tersebut yang kemudian membentuk sebuah “keanekaragaman” di dalam “keseragaman” satu jenis makhluk hidup, misalnya dengan terbentuknya varian spesies berdasarkan daerah penyebaran, dan sebagainya. Menurut Sinnot et al. (1958), tidak ada dua individu, bahkan dalam satu spesies, yang sama persis. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor makanan, suhu, cahaya, kelembaban dan faktor-faktor eksternal lain.
            Selanjutnya, konsep adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya banyak dikaitkan dengan genetika, dan diyakini berpengaruh nyata terhadap pembentukan kelompok makhluk hidup “baru” dalam satu spesies. Konsep takso-genetika ini dijelaskan oleh Daly et al. (1978), yaitu bahwa pemisahan suatu kelompok makhluk hidup dari kelompok yang lain dalam spesies yang sama oleh perbedaan kondisi geografis akan menyebabkan pengkhususan terhadap kelompok yang terpisah tersebut.keanekaragaman organisme tersebut selanjutnya dipelajari oleh disiplin ilmu sistematika. Sistematika mempelajari tentang keanekaragaman organisme serta hubungan kekerabatannya.
            Singh (1999) menjelaskan bahwasanya sistematika memiliki tujuan untuk mengembangkan klasifikasi yang berdasarkan pada perbedaan kriteria serta metode yang dipergunakan untuk analisis data. Terdapat dua metode berbeda yang digunkana untuk menentukan klasifikasi organisme, yaitu fenetik (numerik) dan filogenetik (kladistik).

Metode Fenetik
            Sokal & Sneath (1963) mendefinisikan taksonomi numerik (taksonometri) sebagai metode kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme, serta penataan golongan-golongan tersebut melalui analisis kluster ke dalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan tersebut. Taksonometri didasarkan atas bukti-bukti fenetik, yaitu kemiripan yang diperlihatkan objek studi yang diamati dan dicatat, dan bukan berdasarkan kemungkinan perkembangan filogenetiknya.
            Terdapat lima kegiatan dalam taksonometri yang diawali dengan pemilihan objek studi yang mewakili golongan organisme tertentu, yang selanjutnya disebut OTU (Operational Taxonomy Unit). Kegiatan berikutnya adalah pemilihan karakter, pengukuran kemiripan, analisis kluster, dan penarikan kesimpulan (Tjitrosoepomo, 2005).
            Pengukuran kemiripan pada OTU berdasarkan karakter yang dimilikinya. Menurut Sokal & Sneath (1963), karakter yang digunakan sebagai identifikasi OTU merupakan deskripsi terhadap bentuk, struktur, atau sifat yang membedakan sebuah unit taksonomi dengan unit lainnya.
            Setiap karakter memiliki nilai yang dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Karakter yang berkaitan dengan bentuk dan struktur merupakan karakter kualitatif. Sedangkan arakter yang mendeskripsikan ukuran, panjang, dan jumlah merupakan karakter kuantitatif. Secara umum, karakter kualitatif lebih berguna dalam membedakan taksa pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi. Sementara karakter kuantitatif banyak digunakan untuk membedakan kategori taksonomi pada tingkatan yang lebih rendah (Singh, 1999).

Metode Filogenetik
            Filogenetik adalah studi yang membahas tentang hubungan kekerabatan antar berbagai macam organisme melalui analisis molekuler dan morfologi. Karakter morfologi telah banyak digunakan dalam banyak penelitian filogenetik. Dengan pesatnya perkembangan teknik biologi molekular, seperti PCR dan pengurutan DNA, penggunaan urutan DNA dalam penelitian filogenetik telah meningkat pesat dan telah digunakan pada semua tingkatan taksonomi, misalnya famili, marga, dan spesies.
            Filogenetik molekuler mengkombinasikan teknik biologi molekular dengan statistik untuk merekonstruksi hubungan filogenetik. Pemikiran dasar penggunaan sekuen DNA dalam studi filogenetik adalah bahwa terjadi perubahan basa nukleotida menurut waktu, sehingga akan dapat diperkirakan kecepatan evolusi yang terjadi dan akan dapat direkonstruksi hubungan evolusi antar kelompok organisme.
            Sekuen DNA telah menarik perhatian para praktisi taksonomi dunia untuk dijadikan karakter dalam penelitian filogenetik karena beberapa fakta. Pertama, sekuen DNA menawarkan data yang akurat melalui pengujian homologi yang lebih baik terhadap karakter-karakter yang ada. Kedua, sekuen DNA menyediakan banyak karakter karena perbedaan laju perubahan basa nukleotida di dalam lokus yang berbeda adalah besar. Dan ketiga, sekuen DNA telah terbukti menghasilkan hubungan kekerabatan yang lebih alami (Nei, 1996).
            Analisis filogenetik merupakan proses bertahap untuk mengolah data sekuen DNA atau protein sehingga diperoleh suatu hasil yang menggambarkan estimasi mengenai hubungan evolusi suatu kelompok organisme. Ada sejumlah asumsi yang harus diperhatikan sebelum menggunakan analisis sekuen DNA atau protein, diantaranya yaitu (1) sekuen berasal dari sumber yang spesifik, baik dari inti, kloroplas, atau mitokondria; (2) sekuen bersifat homolog (diturunkan dari satu moyang); (3) sekuen memiliki sejarah evolusi yang sama; dan (4) setiap sekuen berkembang secara bebas. Paling sedikit ada tiga tahap penting dalam analisis filogenetik, yaitu sequence alignment, rekonstruksi pohon filogenetika, dan evaluasi pohon filogenetika dengan metode statistik (Cavalli-Sforza, 1997).

Disadur dari : http://dunia-science.blogspot.co.id/2012/05/taksonomi-pendekatan-fenetik-dan.html pada tanggal 21 April 2016, jam 12.30

1 komentar:

Aryani mengatakan...

Semoga semakin banyak info yang Pak Ansori bagikan...

Peta On Line