Keberhasilan atau Korban Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru tahap pertama dan tahap kedua sudah digulirkan. Sebagian besar mereka adalah dari para guru angkatan tua. Memberikan pengharagaan kepada mereka adalah acuan atas pengabdiannya selama ini. Kalau dipikir memang masuk akal dan manusiawi bila masa kerja yang menjadi prioritas utama. Tetapi porsi yang fantastis menjadikan kecemburuan bagi yang lain, yah kemungkinan banyak hal yang menjadi tanda tanya diantara para guru bila dikaitkan dengan tujuan utama sertifikasi guru sebelumnya.
Di sebagian besar sekolah, terutama sekolah sekolah yang sudah lama, maka tidak ayal kalau berjibum guru-guru tua. Mereka semua pada ngantri untuk mengikuti sertifikasi sambil menunggu masa pensiun.
Kalau saya sih yah dari pada tidak ada sama sekali penghargaan kepada para guru, biarlah yang sudah berjalan meluncur apa adanya.
Tapi apakah terpikirkan oleh lembaga yang lebih tinggi terhadap kebijakan ini?
Sekian banyak guru yang telah lolos sertifikasi ( terutama guru-guru yang sudah tua ), sebagian besarmereka kesehatannya sudah tidak memungkinkan atau sudah tidak fit lagi. Padahal mereka dituntut mengajar sebanyak 24 jam per minggu.
Yang lebih memprihatinkan lagi jika mereka ngajar ternyata tidak sesuai dengan kaidah paedagogik yang seharusnya, Lantas apa mau dikata jia banyak kelas yang terpaksa hanya dberi tugas karena gurunya berhalangan karena sakit atau alasan lain.
Orang tua yang kritis berbalik tanya kepada sekolah, " Bagaimana anaknya bisa pinter kalau anak hanya diberi tugas dan tugas tanpa ada pembehasan! atau guru kok terlalu sering injin ?"
Mungkin ini perlu kita renungkan bersama, Bukankah Sertifikasi untuk memacu profesionalisme guru yang harapannya untuk peningkatan mutu pendidikan secara umum.
Tapi bila yang terjadi adalah sebaliknya seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Tampaknya perlu ada solusi yang perlu segera dilakukan oleh pihak terkait.
Jangan sampai maksudnya memberikan penghargaan untuk percepatan peningkatan kualitas pendidikan tetapi menuai malapetaka. Banyak yang berharap sertifikasi benar-benar memberikan konstribusi akan peningkatan pendidikan nasional kedepan. Tolong berikan porsi yang proporsionmal terhadap semua komponen guru. Misalnya perbesar kuota bagi guru-guru yang benar0benar mengadikan diri sebagai abdi bangsa yang dapat dibanggakab oleh siswa, guru lain, sekolah dan masyarakat yang secara nyata dilapangan, bukan manipulasi data atau sebangsanya. Kita semua berharap semoga kualitas pendidikan di negeri ini segera terangkat, untuk mempercepat kemakmuran bangsa dan negara ini, aamiin ya robbal alamin.